PERAN PENTING GURU DALAM PANDANGAN ISLAM

PERAN PENTING GURU DALAM PANDANGAN ISLAM - Seorang pendidik memiliki kedudukan yang sangat penting dan terhormat dalam pendidikan Islam. Imam Al-Ghazali dalam tulisannya mengungkapkan bahwa "Seseorang yang berilmu kemudian bekerja dengan ilmunya, dialah yang dinamakan orang besar di kolong langit ini. Dia itu ibarat matahari yang menyinari orang lain, dan menyinari dirinya sendiri. Ibarat minyak kesturi yang wanginya dapat dinikmati orang lain, dan ia sendiri pun harum. Siapa yang bekerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan sangat penting. Maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya ini."

Kehadiran guru dalam proses pembelajaran merupakan peranan yang sangat penting, peranan guru itu belum dapat digantikan oleh teknologi seperti radio, televisi, tape recorder, komputer, internet maupun teknologi yang paling modern. Unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, serta motivasi kebiasaan dan keteladanan tidak akan dapat dicapai kecuali melalui pendidik. Itu berarti, peran guru sangat strategis. Tetapi, tugas dan tanggungjawab guru pun sangat berat, terutama tanggung jawab moral untuk digugu dan ditiru. Di sekolah, guru menjadi ukuran bagi murid-muridnya. Di masyarakat, guru menjadi suri teladan bagi warga masyarakat.

Menurut Al-Qur’an, tugas pokok Rasulullah SAW adalah mengajarkan al-Kitab dan al-Hikmah kepada manusia, serta mensucikan hati umatnya, yakni mengembangkan dan membersihkan jiwanya.  Sebagai seorang pendidik yang agung, Rasulullah SAW tidak hanya mengajarkan ilmu, tapi lebih dari itu, ia mengemban tugas untuk memelihara kesucian manusia. Bagaimana dengan guru? Sebagai pendidik, guru juga harus memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kesucian dan fitrah peserta didiknya sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Berkaitan dengan hal itu, al-Nahlawi berkesimpulan bahwa ada dua tugas pokok atau peran utama seorang guru dalam pendidikan Islam.
 
1. Tugas pensucian. Guru hendaknya mengembankan dan membersihkan jiwa peserta didik agar dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjauhkannya dari keburukan, dan menjaganya agar tetap berada pada fitrahnya.

2. Tugas pengajaran. Guru hendaknya menyampaikan berbagai pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik untuk diterjemahkan dalam tingkah laku dan kehidupannya.

Karena peran dan fungsi pendidik yang sangat begitu berat, sosok pendidik yang utuh dan tahu terhadap kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai seorang pendidik sangat dibutuhkan. Pendidik juga harus mengenal Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam arti luas. Ia juga harus memahami risalah yang dibawa Rasulullah SAW serta mengamalkannya dengan konsisten yang sangat baik sehingga mendukung proses pembelajaran. Baca juga artikel tentang pentingnya Aqiqah bagi anak yang baru lahir 7 hari.